Sabtu, 07 Oktober 2017

TUGAS TEKS EKSPOSISI


Ulah Manusia yang Merusak Lingkungan

Alam merupakan tempat tinggal seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini. Alam memiliki peranan yang besar dalam kehidupan makhluk hidup. Namun, saat ini alam sedang menghadapi kerusakan yang serius. Kerusakan ini tak lepas dari ulah manusia sendiri. Manusia yang seharusnya bertanggung jawab untuk memelihara alam, justru menjadi penyebab utama rusaknya alam. Manusia kurang memikirkan lingkungan dan menganggap alam sebagai objek untuk dieksploitasi secara terus menerus. Ada banyak aktivitas manusia yang membawa kerusakan dan dampak negatif bagi alam. Kerusakan itu bisa terjadi di darat, perairan, ataupun udara.


Perilaku manusia yang membawa kerusakan alam di daratan ada banyak. Penebangan pohon secara liar merupakan salah satu contohnya. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Thomas Crowther dari Netherlands Institute of Ecology menyatakan bahwa di dunia terdapat tiga triliun pohon, sedangkan 15,3 milyar pohon ditebang setiap tahunnya. Pohon – pohon yang ditebang secara liar ini seringkali dimanfaatkan kayunya untuk dijual ataupun diproduksi menjadi barang yang lebih bermutu. Sayangnya, setelah melakukan penebangan, kebanyakan orang tidak melakukan penanaman kembali dan membiarkan daerah yang telah ditebangnya menjadi lahan gundul. Hal ini membawa berbagai dampak negatif seperti bencana banjir dan tanah longsor. Selain itu, daerah resapan air semakin berkurang sehingga cadangan air di bumi pun juga akan semakin menipis. Penebangan liar juga mengakibatkan musnahnya berbagai jenis flora dan menghancurkan habitat dari satwa liar. Maka, tak jarang ada hewan dari hutan yang masuk ke kawasan perumahan manusia untuk mencari makan. Hewan – hewan tersebut kelaparan karena segala tumbuhan yang menjadi makanannya lenyap dan habitatnya rusak.

Selanjutnya, kerusakan alam juga terjadi di perairan. Misalnya saja tindakan pembuangan sampah dan limbah pabrik ke laut. Menurut riset yang dikemukakan pada pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science, ada sekitar delapan juta ton sampah plastik beredar di lautan dunia setiap tahun. Pembuangan sampah ke laut bisa mengakibatkan polusi air. Saat laut tertutup oleh sampah – sampah, cahaya matahari tidak bisa menembusnya, sehingga akan mengakibatkan tumbuhan laut dan fauna yang berada di dalamnya juga ikut mati. Selain itu, banyak hewan laut yang terluka bahkan mati. Hal ini dikarenakan hewan terjerat ataupun memakan sampah – sampah plastik yang ada di lautan.


Selain sampah, banyak pula pabrik yang membuang limbah berbahaya yang mengandung logam berat ke laut. Bila limbah yang mengandung logam berat seperti merkuri dibuang ke laut, otomatis air laut beserta segala biota laut di dalamnya akan terkontaminasi zat ini. Bila manusia mengonsumsi ikan dari laut yang telah tercemar tersebut, kemungkinan besar ia akan terserang penyakit minamata. Penyakit minamata adalah penyakit gangguan sistem syaraf pusat yang disebabkan oleh keracunan merkuri. Kasus keracunan merkuri pada manusia, baik anak maupun orang dewasa makin meluas pasca Perang Dunia ke-2 di Jepang. Berdasarkan penelitian para dokter di Jepang, penyakit ini ditemukan pada penduduk yang memakan ikan dari laut sekitar Teluk Minamata yang mengandung merkuri  dari buangan sisa industri plastik.

Selain kerusakan di darat dan perairan, terdapat pula kerusakan alam di udara. Contoh yang sering dijumpai di kehidupan sehari – hari adalah asap kendaraan bermotor. Asap ini mengandung karbon monoksida dan karbon dioksida yang mencemari lingkungan. Contoh yang lain adalah pembakaran hutan untuk membuka lahan baru. Pembakaran hutan ini menimbulkan asap yang sangat tebal. Adanya asap ini bisa mengiritasi saluran pernapasan karena adanya kandungan karbon monoksida dan karbon dioksida. Selain itu, adanya asap yang tebal juga mengganggu lalu lintas penerbangan. Dampak lain yang ditimbulkan adalah berbagai fauna di hutan yang dibakar kehilangan habitat atau bahkan mati bersama dengan lenyapnya berbagai jenis flora yang ada.

Berbagai kerusakan alam yang terjadi di daratan, perairan, ataupun di udara sebagian besar terjadi akibat ulah manusia yang tidak peduli akan kelestarian alam. Berbagai tindakan manusia yang merusak alam tidak hanya berdampak pada degradasi lingkungan saja, tetapi  juga berdampak negatif pada makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, bahkan manusia sendiri. Maka dari itu, diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi kerusakan alam yang telah terlanjur terjadi dan mencegah supaya kerusakan tidak bertambah parah. Sebaiknya langkah dasar yang harus dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Melalui penyuluhan tersebut, diharapkan masyarakat bisa paham dan memiliki kemauan untuk bersama – sama menjaga alam dan melakukan upaya penyelamatan terhadap alam yang telah rusak. 


Disusun Oleh : 
Syallom Gita Maharani
X MIPA 1 / 21