Ulah
Manusia yang Merusak Lingkungan
Alam
merupakan tempat tinggal seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini. Alam memiliki
peranan yang besar dalam kehidupan makhluk hidup. Namun, saat ini alam sedang menghadapi
kerusakan yang serius. Kerusakan ini tak lepas dari ulah manusia sendiri. Manusia
yang seharusnya bertanggung jawab untuk memelihara alam, justru menjadi
penyebab utama rusaknya alam. Manusia kurang memikirkan lingkungan dan
menganggap alam sebagai objek untuk dieksploitasi secara terus menerus. Ada banyak
aktivitas manusia yang membawa kerusakan dan dampak negatif bagi alam. Kerusakan itu bisa terjadi di darat, perairan, ataupun udara.
Perilaku
manusia yang membawa kerusakan alam di daratan ada banyak. Penebangan pohon
secara liar merupakan salah satu contohnya. Sebuah
penelitian yang dipimpin oleh Thomas Crowther dari Netherlands Institute of Ecology menyatakan bahwa
di dunia terdapat tiga triliun pohon, sedangkan 15,3 milyar pohon ditebang
setiap tahunnya. Pohon – pohon yang ditebang secara liar ini seringkali
dimanfaatkan kayunya untuk dijual ataupun diproduksi menjadi barang yang lebih
bermutu. Sayangnya, setelah melakukan penebangan, kebanyakan orang tidak
melakukan penanaman kembali dan membiarkan daerah yang telah ditebangnya menjadi lahan
gundul. Hal ini membawa berbagai dampak negatif seperti bencana banjir dan
tanah longsor. Selain itu, daerah resapan air semakin berkurang sehingga
cadangan air di bumi pun juga akan semakin menipis. Penebangan liar juga
mengakibatkan musnahnya berbagai jenis flora dan menghancurkan habitat dari
satwa liar. Maka, tak jarang ada hewan dari hutan yang masuk ke kawasan
perumahan manusia untuk mencari makan. Hewan – hewan tersebut kelaparan karena
segala tumbuhan yang menjadi makanannya lenyap dan habitatnya rusak.
Selanjutnya, kerusakan alam juga terjadi di perairan.
Misalnya saja tindakan pembuangan sampah dan limbah pabrik ke laut. Menurut riset yang dikemukakan pada pertemuan
tahunan American Association for the Advancement of Science, ada sekitar
delapan juta ton sampah plastik beredar di lautan dunia setiap tahun. Pembuangan
sampah ke laut bisa mengakibatkan polusi air. Saat laut tertutup oleh
sampah – sampah, cahaya matahari tidak bisa menembusnya, sehingga akan
mengakibatkan tumbuhan laut dan fauna yang berada di dalamnya juga ikut mati. Selain
itu, banyak hewan laut yang terluka bahkan mati. Hal ini dikarenakan hewan terjerat ataupun memakan
sampah – sampah plastik yang ada di lautan.
Selain sampah, banyak pula pabrik yang membuang limbah berbahaya yang mengandung logam berat ke laut. Bila limbah
yang mengandung logam berat seperti merkuri dibuang ke laut, otomatis air laut
beserta segala biota laut di dalamnya akan terkontaminasi zat ini. Bila manusia
mengonsumsi ikan dari laut yang telah tercemar tersebut, kemungkinan besar ia akan terserang penyakit minamata. Penyakit
minamata adalah penyakit gangguan sistem
syaraf pusat yang disebabkan oleh keracunan merkuri. Kasus keracunan merkuri
pada manusia, baik anak maupun orang dewasa makin meluas pasca Perang Dunia
ke-2 di Jepang. Berdasarkan penelitian para dokter di Jepang, penyakit ini ditemukan
pada penduduk yang memakan ikan dari laut sekitar Teluk Minamata yang
mengandung merkuri dari buangan sisa industri plastik.
Selain kerusakan di darat dan perairan, terdapat pula
kerusakan alam di udara. Contoh yang sering dijumpai di kehidupan sehari –
hari adalah asap kendaraan bermotor. Asap ini mengandung karbon monoksida dan
karbon dioksida yang mencemari lingkungan. Contoh yang lain adalah pembakaran hutan
untuk membuka lahan baru. Pembakaran hutan ini menimbulkan asap yang sangat tebal. Adanya asap ini bisa
mengiritasi saluran pernapasan karena adanya kandungan karbon monoksida dan karbon dioksida. Selain itu, adanya asap yang tebal juga
mengganggu lalu lintas penerbangan. Dampak lain yang ditimbulkan adalah
berbagai fauna di hutan yang dibakar kehilangan habitat atau bahkan mati bersama dengan
lenyapnya berbagai jenis flora yang ada.
Berbagai
kerusakan alam yang terjadi di daratan, perairan, ataupun di udara sebagian
besar terjadi akibat ulah manusia yang tidak peduli akan kelestarian alam.
Berbagai tindakan manusia yang merusak alam tidak hanya berdampak pada degradasi
lingkungan saja, tetapi juga berdampak
negatif pada makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, bahkan manusia sendiri.
Maka dari itu, diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi kerusakan alam yang
telah terlanjur terjadi dan mencegah supaya kerusakan tidak bertambah parah. Sebaiknya langkah
dasar yang harus dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat
tentang pentingnya menjaga lingkungan. Melalui penyuluhan tersebut, diharapkan
masyarakat bisa paham dan memiliki kemauan untuk bersama – sama menjaga alam
dan melakukan upaya penyelamatan terhadap alam yang telah rusak.
Disusun Oleh :
Syallom Gita Maharani
X MIPA 1 / 21